cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
NADWA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter" : 15 Documents clear
Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Setiyawan, Agung
Nadwa Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.519

Abstract

This study aims to determine the values of character education integrated into the learning Arabic Language Development Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta and how to integrate and any problems faced by professors when integrating the value of the character education. This research is a field. Results showed the va-lues of character education has been integrated include: religious, honest, tole-rance, discipline, hard work, independent, democracy, curiosity, national spirit, recognize excellence, communicative, love reading, environmental care, and res-ponsibility. How lecturer integrate include: adjust the lecture material, insert the value of a character. As for the difficulty in integrating include: the difficulty of adjusting the educational value of the existing character of the material. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang ter-integrasi ke dalam pembelajaran bahasa Arab di Pembangunan Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan bagaimana mengintegrasikan dan masalah yang dihadapi oleh para profesor ketika mengintegrasikan nilai pendidikan karakter. Penelitian ini merupakan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter telah terintegrasi meliputi: agama, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, mengakui keunggulan, komunikatif, suka membaca, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Bagaimana dosen mengintegrasikan meliputi: menyesuaikan materi perku-liahan, masukkan nilai karakter. Adapun kesulitan dalam mengintegrasikan meli-puti: kesulitan menyesuaikan nilai pendidikan karakter dengan material yang ada.
Kurikulum Madrasah: Studi Perbandingan Madrasah di Asia Nasir, Muhammad
Nadwa Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.524

Abstract

Madrasah is one of the oldest Islamic education institution. At first, the school only develop curriculum with Islamic competences are the main objectives .. Madrasah today has been integrating the Islamic knowledge and sciences. Several countries in Asia both predominantly Muslim and minority seems that they have developed madrasa education institutions as one attractive option for people. Every country has the madrassa who coined according to the characteristics typi-cal of a country, There are significant similarities, all madrassas in various countries have a curriculum that combines religious education in the form of Aquran, Hadith, Fiqh, Tawhid, historical and moral theology and general edu-cation based on demands of each country AbstrakMadrasah merupakan salah lembaga pendidikan Islam tertua. Pada mulanya, ma-drasah hanya mengembangan kurikulum dengan kompetensi keislaman yang menjadi tujuan utama. Madrasah masa kini telah memadukan antara ilmu-ilmu kesilaman, ilmu-ilmu umum dan teknoogi. Beberapa negara di Asia baik yang penduduknya mayoritas muslim maupun yang minoritas telah memgembangkan lembaga pendidikan madrasah sebagai salah satu pilihan menarik buat masyara-katnya. Setiap negara memiliki madrasah yang memiiki ciri khas sesuai dengan karakteristik negara di mana madrasah itu berada, Terdapat persamaan yang penting, semua madrasah di berbagai negara memiliki kurikulum yang mema-dukan antara pendidikan keagamaan berupa Aquran, Hadis, Fiqh, Tauhid, sejarah dan akidah akhlak dan pendidian umum yang menjadi tuntutan negara masing-masing
Radikalisme Versus Pendidikan Agama Menggali Akar Radikalisme Dari Kekerasan Terhadap Anak Atas Nama Pendidikan Agama Thohir, Muhammad
Nadwa Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.521

Abstract

Education is not only limited to the pragmatic purposes for achieving various desired profession but also substantially, it aims to make a person more valuable in his life. Meanwhile, religion that considered as a greate and absolute value system was delivered particularly in different ways from the value itself. So, it will become the seeds of radicalism in the public interaction. This paper is the result of a conceptual development study that aimed to unravel the roots of radicalism by describing the children abuse facts in the process of religious education in Indonesia, both in family or school. The study explained the details of various aspects of the causes of the violent practices and analyzed it in religious, social and the educational management psychology perspectives AbstrakPendidikan tidak hanya terbatas pada tujuan pragmatis untuk mencapai berbagai profesi yang diinginkan, tetapi juga secara substansial, bertujuan untuk membuat seseorang lebih berharga dalam hidupnya. Sementara itu, agama yang dianggap sebagai sistem nilai yang besar dan mutlak disampaikan terutama dengan cara yang berbeda dari nilai itu sendiri. Jadi, itu akan menjadi benih-benih radikalisme dalam interaksi masyarakat. Tulisan ini merupakan hasil studi pengembangan konseptual yang bertujuan untuk mengungkap akar radikalisme dengan meng-gambarkan anak-anak penyalahgunaan fakta dalam proses pendidikan agama di Indonesia, baik dalam keluarga atau sekolah. Studi ini menjelaskan rincian ber-bagai aspek penyebab praktik kekerasan dan dianalisis dalam perspektif psikologi agama, sosial dan manajemen pendidikan.
Pembaharuan Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Tinggi Islam Menurut Pemikiran Fazlur Rahman Najib, Aan
Nadwa Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.517

Abstract

Fazlur Rahman idea of renewal Islamic college is lead to improvement of the current Islamic education. The final conclusion of this paper is (1).the formulation of thought the concept of Islamic higher education to be developed must be built on a solid paradigm spiritually, superior intellectually, and graceful morally with the Qur'an as a first reference and foremost. (2) offer a curriculum that are open to the studies of philosophy and social-science. (3) If the Islamic college in Indonesia is willing to follow the educational Fazlur Rahman thinking, motivation Indonesian Muslims to the development of science will be stronger, the dichotomy of science will be increasingly eroded.AbstrakGagasan Fazlur Rahman tentang pembaharuan pendidkan tinggi Islam sangat berhubungan dengan peningkatan pendidikan Islam masa kini. Kesimpulan akhir dari makalah ini adalah (1) formulasi pemikiran tentang konsep pemikiran mengenai pendidikan tinggi Islam yang akan dikembangkan harus dibangun di atas paradigma spiritual yang solid, unggul secara intelektual, dan anggun secara moral sesuai dengan Al-Qur'an sebagai rujukan pertama dan terutama. (2) kurikulum yang terbuka untuk studi filsafat dan ilmu sosial. (3) Jika perguruan tinggi Islam di Indonesia bersedia mengikuti pemikiran pendidikan Fazlur Rahman, maka keinginan umat Islam Indonesia untuk pengembangan ilmu pengetahuan akan lebih kuat, dikotomi ilmu akan semakin terkikis.
Transmisi Ideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah: Studi Evaluasi Pembelajaran Ke-Nu-an di SMA Al-Ma’ruf Kudus Shodiq, Shodiq
Nadwa Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.523

Abstract

Almost every group and community-based organizations provide education in the form of school / madrasah to transmite their ide, indeed Nahdlatul Ulama (NU). One of the characteristics of a school / madrasah NU is their learning from ke-NU an. Research using qualitative methods and approaches, and the evaluation model used is the CIPP evaluation model. The results of this study is that the im-plementation of learning from the ke-NU-an in SMA NU al-Ma'ruf was successful in education and socialization Ahlussunnah wal Jama'ah, while strengthening the character of the ke-Nuan and fanaticism students. This success can be achieved with the support of other subjects similar such as Fiqh Amali, Tarikh NU, Hujjah Aswaja, and provide good facilities AbstrakHampir setiap kelompok dan atau organisasi masyarakat menyelenggarakan pen-didikan berupa sekolah/madrasah, tidak terkecuali Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu ciri dari sekolah/madrasah NU adalah adanya pembelajaran ke-NU-an. Penelitian menggunakan metode dan pendekatan kualitatif, dan model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi CIPP. Hasil penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan pembelajaran ke-NU-an di SMA NU al-Ma`ruf dapat dikatakan berhasil dalam mewariskan dan mensosialiasikan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ala NU, sekaligus memperkuat karakter ke-NU-an dan fanatisme siswa-siswinya. Keberhasilan ini dapat dicapai dengan didukung oleh mata pelajaran-mata pelajaran lain yang sejenis seperti Fiqih Amali, Tarikh NU, Hujjah Aswaja, dan Kitab Kuning, serta adanya fasilitas yang memadai
Radikalisme Versus Pendidikan Agama Menggali Akar Radikalisme Dari Kekerasan Terhadap Anak Atas Nama Pendidikan Agama Thohir, Muhammad
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.521

Abstract

Education is not only limited to the pragmatic purposes for achieving various desired profession but also substantially, it aims to make a person more valuable in his life. Meanwhile, religion that considered as a greate and absolute value system was delivered particularly in different ways from the value itself. So, it will become the seeds of radicalism in the public interaction. This paper is the result of a conceptual development study that aimed to unravel the roots of radicalism by describing the children abuse facts in the process of religious education in Indonesia, both in family or school. The study explained the details of various aspects of the causes of the violent practices and analyzed it in religious, social and the educational management psychology perspectives AbstrakPendidikan tidak hanya terbatas pada tujuan pragmatis untuk mencapai berbagai profesi yang diinginkan, tetapi juga secara substansial, bertujuan untuk membuat seseorang lebih berharga dalam hidupnya. Sementara itu, agama yang dianggap sebagai sistem nilai yang besar dan mutlak disampaikan terutama dengan cara yang berbeda dari nilai itu sendiri. Jadi, itu akan menjadi benih-benih radikalisme dalam interaksi masyarakat. Tulisan ini merupakan hasil studi pengembangan konseptual yang bertujuan untuk mengungkap akar radikalisme dengan meng-gambarkan anak-anak penyalahgunaan fakta dalam proses pendidikan agama di Indonesia, baik dalam keluarga atau sekolah. Studi ini menjelaskan rincian ber-bagai aspek penyebab praktik kekerasan dan dianalisis dalam perspektif psikologi agama, sosial dan manajemen pendidikan.
Pembaharuan Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Tinggi Islam Menurut Pemikiran Fazlur Rahman Najib, Aan
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.517

Abstract

Fazlur Rahman idea of renewal Islamic college is lead to improvement of the current Islamic education. The final conclusion of this paper is (1).the formulation of thought the concept of Islamic higher education to be developed must be built on a solid paradigm spiritually, superior intellectually, and graceful morally with the Qur'an as a first reference and foremost. (2) offer a curriculum that are open to the studies of philosophy and social-science. (3) If the Islamic college in Indonesia is willing to follow the educational Fazlur Rahman thinking, motivation Indonesian Muslims to the development of science will be stronger, the dichotomy of science will be increasingly eroded.AbstrakGagasan Fazlur Rahman tentang pembaharuan pendidkan tinggi Islam sangat berhubungan dengan peningkatan pendidikan Islam masa kini. Kesimpulan akhir dari makalah ini adalah (1) formulasi pemikiran tentang konsep pemikiran mengenai pendidikan tinggi Islam yang akan dikembangkan harus dibangun di atas paradigma spiritual yang solid, unggul secara intelektual, dan anggun secara moral sesuai dengan Al-Qur'an sebagai rujukan pertama dan terutama. (2) kurikulum yang terbuka untuk studi filsafat dan ilmu sosial. (3) Jika perguruan tinggi Islam di Indonesia bersedia mengikuti pemikiran pendidikan Fazlur Rahman, maka keinginan umat Islam Indonesia untuk pengembangan ilmu pengetahuan akan lebih kuat, dikotomi ilmu akan semakin terkikis.
Transmisi Ideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah: Studi Evaluasi Pembelajaran Ke-Nu-an di SMA Al-Ma’ruf Kudus Shodiq, Shodiq
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.523

Abstract

Almost every group and community-based organizations provide education in the form of school / madrasah to transmite their ide, indeed Nahdlatul Ulama (NU). One of the characteristics of a school / madrasah NU is their learning from ke-NU an. Research using qualitative methods and approaches, and the evaluation model used is the CIPP evaluation model. The results of this study is that the im-plementation of learning from the ke-NU-an in SMA NU al-Ma'ruf was successful in education and socialization Ahlussunnah wal Jama'ah, while strengthening the character of the ke-Nuan and fanaticism students. This success can be achieved with the support of other subjects similar such as Fiqh Amali, Tarikh NU, Hujjah Aswaja, and provide good facilities AbstrakHampir setiap kelompok dan atau organisasi masyarakat menyelenggarakan pen-didikan berupa sekolah/madrasah, tidak terkecuali Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu ciri dari sekolah/madrasah NU adalah adanya pembelajaran ke-NU-an. Penelitian menggunakan metode dan pendekatan kualitatif, dan model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi CIPP. Hasil penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan pembelajaran ke-NU-an di SMA NU al-Ma`ruf dapat dikatakan berhasil dalam mewariskan dan mensosialiasikan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah ala NU, sekaligus memperkuat karakter ke-NU-an dan fanatisme siswa-siswinya. Keberhasilan ini dapat dicapai dengan didukung oleh mata pelajaran-mata pelajaran lain yang sejenis seperti Fiqih Amali, Tarikh NU, Hujjah Aswaja, dan Kitab Kuning, serta adanya fasilitas yang memadai
Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Setiyawan, Agung
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.519

Abstract

This study aims to determine the values of character education integrated into the learning Arabic Language Development Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta and how to integrate and any problems faced by professors when integrating the value of the character education. This research is a field. Results showed the va-lues of character education has been integrated include: religious, honest, tole-rance, discipline, hard work, independent, democracy, curiosity, national spirit, recognize excellence, communicative, love reading, environmental care, and res-ponsibility. How lecturer integrate include: adjust the lecture material, insert the value of a character. As for the difficulty in integrating include: the difficulty of adjusting the educational value of the existing character of the material. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang ter-integrasi ke dalam pembelajaran bahasa Arab di Pembangunan Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan bagaimana mengintegrasikan dan masalah yang dihadapi oleh para profesor ketika mengintegrasikan nilai pendidikan karakter. Penelitian ini merupakan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter telah terintegrasi meliputi: agama, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, mengakui keunggulan, komunikatif, suka membaca, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Bagaimana dosen mengintegrasikan meliputi: menyesuaikan materi perku-liahan, masukkan nilai karakter. Adapun kesulitan dalam mengintegrasikan meli-puti: kesulitan menyesuaikan nilai pendidikan karakter dengan material yang ada.
Kurikulum Madrasah: Studi Perbandingan Madrasah di Asia Nasir, Muhammad
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2015): Pendidikan Inovatif dan Pendidikan Karakter
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2015.9.2.524

Abstract

Madrasah is one of the oldest Islamic education institution. At first, the school only develop curriculum with Islamic competences are the main objectives .. Madrasah today has been integrating the Islamic knowledge and sciences. Several countries in Asia both predominantly Muslim and minority seems that they have developed madrasa education institutions as one attractive option for people. Every country has the madrassa who coined according to the characteristics typi-cal of a country, There are significant similarities, all madrassas in various countries have a curriculum that combines religious education in the form of Aquran, Hadith, Fiqh, Tawhid, historical and moral theology and general edu-cation based on demands of each country AbstrakMadrasah merupakan salah lembaga pendidikan Islam tertua. Pada mulanya, ma-drasah hanya mengembangan kurikulum dengan kompetensi keislaman yang menjadi tujuan utama. Madrasah masa kini telah memadukan antara ilmu-ilmu kesilaman, ilmu-ilmu umum dan teknoogi. Beberapa negara di Asia baik yang penduduknya mayoritas muslim maupun yang minoritas telah memgembangkan lembaga pendidikan madrasah sebagai salah satu pilihan menarik buat masyara-katnya. Setiap negara memiliki madrasah yang memiiki ciri khas sesuai dengan karakteristik negara di mana madrasah itu berada, Terdapat persamaan yang penting, semua madrasah di berbagai negara memiliki kurikulum yang mema-dukan antara pendidikan keagamaan berupa Aquran, Hadis, Fiqh, Tauhid, sejarah dan akidah akhlak dan pendidian umum yang menjadi tuntutan negara masing-masing

Page 1 of 2 | Total Record : 15